Takoyaki nama makanan asal daerah
Kansai di Jepang, berbentuk bola-bola
kecil dengan diameter 3-5 cm yang
dibuat dari adonan tepung terigu diisi
potongan gurita di dalamnya.
Takoyaki yang sudah matang bewarna
keemasan, selanjutnya dibalikkan dan
ditempatkan di kotak
Takoyaki biasanya dijual sebagai
jajanan di pinggir jalan untuk
dinikmati sebagai camilan. Takoyaki
biasa dijual dalam bentuk set dengan
1 set berisi 5, 6, 8 hingga 10 buah
takoyaki yang disajikan di atas
lembaran plastik berbentuk perahu
atau dimasukkan ke dalam kemasan
plastik transparan untuk dibawa
pulang. Sewaktu ada matsuri sering
dijumpai kios penjual takoyaki
sebesar bola tenis (jambotako) yang
menjual takoyaki secara satuan.
Takoyaki dimakan dengan
menggunakan tusuk gigi, tetapi di
Tokyo dimakan dengan menggunakan
sumpit sekali pakai. Penjual takoyaki
selalu memberikan 2 batang tusuk gigi
untuk satu orang, karena takoyaki
yang ditusuk dengan sebatang tusuk
gigi bisa berputar-putar sewaktu
diangkat dan jatuh sebelum masuk ke
mulut.
Pada mulanya, takoyaki dijual dengan
menggunakan tusukan bambu dengan
isi 3 buah per tusuk. Di sekitar tahun
2000 masih bisa dijumpai sebuah kios
yang menjual takoyaki dengan tusukan
bambu di Prefektur Aichi, tetapi
sekarang sudah tutup dengan alasan
usia lanjut penjualnya.
Di kota Osaka, kios penjual takoyaki
bisa dengan mudah dijumpai di mana-
mana. Penjual dengan kios yang agak
luas kadangkala menyediakan ruangan
khusus untuk makan takoyaki, tetapi
takoyaki sering dinikmati secara
santai sambil berdiri, berjongkok atau
dimakan sambil berjalan. Pembeli
bisa menonton penjual yang sedang
membolak-balik takoyaki agar bulat
seperti bola sambil menunggu
pesanannya jadi. Takoyaki sebaiknya
dinikmati di tempat dalam keadaan
panas-panas, walaupun pembeli
sering meminta dibungkus untuk
dibawa pulang.
Takoyaki merupakan jajanan populer
yang dijual kios pasar kaget (yatai)
sewaktu hatsumode (kunjungan
pertama ke kuil di awal tahun baru)
dan berbagai matsuri. Toko makanan
ringan tradisional (dagashiya) yang
merupakan tempat jajan anak sekolah
sering menjual takoyaki dengan harga
yang lebih murah.
Bahan rahasia (seperti baking powder)
atau asinan jahe berwarna merah
(benishÅga) sering pula dicampurkan
ke dalam adonan. Penjual yang
senang berkreasi kadangkala
menambahkan keju atau konnyaku ke
dalam takoyaki.
Saus yang dipakai biasanya adalah
saus okonomiyaki walaupun ada juga
saus khusus untuk takoyaki yang
rasanya tidak jauh berbeda dengan
saus okonomiyaki.
Takoyaki dengan isi yang disukai
penduduk setempat (kadang-kadang
tanpa gurita) berusaha diperkenalkan
di negara-negara yang penduduknya
merasa ngeri memakan gurita.
Di zaman Taisho sudah dijumpai kios
pasar kaget yang menjual Choboyaki
berupa goreng tepung terigu dengan
isi konnyaku yang merupakan cikal
bakal takoyaki. Choboyaki
berkembang menjadi Rajioyaki yang
berisi urat sapi dan bagian daging
murah yang lain. Penganan disebut
"rajioyaki" karena bentuknya yang
bulat-bulat seperti tombol radio
transistor pada waktu itu.
Takoyaki polos
Tidak memakai saus, rasa kecap asin
dan kadang-kadang dimakan bersama
ponzu atau garam kasar
Takoyaki (dengan saus)
Permukaan dioles dengan saus
ditambah mayones, aonori dan
katsuobushi.
Takoyaki kecap asin
Permukaan dioles dengan kecap asin,
sering dijumpai di daerah Nagoya dan
sekitarnya
Akashiyaki (Tamagoyaki)
Penganan dari tepung terigu yang
diencerkan dengan banyak telur ayam
dan dashi, dihidangkan berjajar di atas
piring serupa talenan dan dimakan
dengan mencelupkannya kedalam sup
berbahan dasar dashi.
Baca Juga : Resep Cara Membuat Pizza Yang Sederhana
0 Response to "Cara Membuat Resep Takoyaki Jepang"